Seorang pemuda yang baru saja kehilangan pekerjaan datang ke rumah seorang pendeta tua. Sang
pemuda bersahabat baik dengan pendeta tua tersebut.
Pemuda itu
berteriak-teriak memanggil pendeta sambil mengeluh mengenai masalah yang
menimpanya,"Pendeta...Pendeta aku banyak mengalami masalah dalam hiduhku dan sekarang aku hehilangan pekerjaan. Mengapa bisa begini?"
Karna
pendeta yang sedang belajar di dalam ruangan tidak mendengar
suaranya, maka si pemuda menjadi kalap. Ia mengepalkan tinjunya sambil
berteriak, "Pendeta bilang Tuhan akan selalu menolong, tetapi mengapa aku seperti ini ?"
Mendengar ada suara ribut-ribut di luar, pendeta tua pun berjalan
keluar. Ia mengucapkan sesuatu dan menanti tanggapan si pemuda. Tetapi
si pemuda itu tidak mendengar apa yang dikatakan oleh pendeta tua.
Masih
diam di tempatnya, si pemuda bertanya, "Pendeta bilang apa?"
Sambil duduk di sebuah bangku kayu, pendeta itu mengucapkan sesuatu,
tetapi si pemuda masih belum bisa mendengar apa yang
dikatakannya. Akhirnya ia pun mendekati pendeta dan duduk di sampingnya.
Pendeta menepuk pundaknya dengan lembut sembari berkata, "Anakku,
di dalam kekalapan karena masalah hidup, terkadang kita tidak bisa
mendengar suara Tuhan, seolah-olah Dia tidak peduli terhadap kita,
tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Tuhan kadang berbisik, sehingga
kita
perlu mendekat kepadaNya untuk bisa mendengarkan suaraNya."
Pemuda itu tertegun mendengar kata-kata pendeta dan akhirnya ia pun mengerti.
Seperti pemuda di atas, kita pun seringkali kalap dengan banyaknya kesulitan hidup.
Kita berteriak dan protes kepada Tuhan mengapa Ia
membiarkan kita.
Kita menginginkan jawaban berupa jalan keluar secepat
mungkin.
Tetapi ketika kita tidak mendapatkan jawaban itu, kita berpikir
bahwa Tuhan tidak mendengar atau Ia sedang menghukum kita. Tahukah kita
bahwa seringkali Tuhan diam atau kadang berbicara dengan suara yang
sangat lembut bahkan berbisik. TujuanNya melakukan itu supaya kita dapat
mengambil waktu untuk datang dan mendekat kepadaNya, berdiam di dalam
hadiratNya. Di saat seperti itulah kita menderarkan suaraNya dengan
jelas.
Apakah saat ini Anda
sedang berteriak-teriak kepada Tuhan atau bahkan marah karena
seolah-olah Tuhan tidak mendengarkan seruanmu? Sungut-sungut dan kekalutan
tidak akan mendatangkan jalan penyelesaian. Hanya satu yang perlu Anda
lakukan, hampirilah Tuhan, duduk diam dalam hadiratNya sebagaimana Maria
duduk di dekat kaki Yesus untuk mendengarkan Dia. Tinggalkan sejenak
kesibukan dan masalah-masalah yang membuat Anda merasa lelah, karena
Tuhan rindu untuk berbicara kepada Anda. Di dalam hadiratNya Anda akan
mendapatkan jawaban serta damai sejahtera yang melimpah
source: http://16-novemver.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar